KODE BILANGAN


KODE BILANGAN

Berikut  ini  diuraikan secara  singkat  beberapa  jenis  kode  yang  sering  dipergunakan  dalam  teknik digital. SAya sedikit share tentang materi pelajaran teknik digital ini buat anda, namun sekali lagi JANGAN DIGUNAKAN UNTUK NYONTEK YA soalnya penulis paham,banyak yang online lewat hp buat nyontek saat ujian, hehehehehe.
  1. A.      Kode BCD
Seperti telah diterangkan dalam uraian mengenai sistem bilangan oktal dan heksadesimal di bagian depan, untuk menyatakan 1 angka desimal diperlukan 4 angka biner. Tetapi dengan 4 bit sebenarnya dapat dinya-takan 16 macam simbol yang  berbeda  sehingga  kesepuluh  simbol  dalam bilangan  desimal  dapat  dinya- takan  dengan  beberapa  himpunan  (set)  kode  yang  berbeda.  Perlu  dibedakan dengan    tegas    antara    pengkodean    dan  konversi.    Kalau    suatu    bilangan dikonversikan ke bilangan lain maka kedua bilangan itu mempunyai harga/nilai. Sebagai  contoh,  kalau  angka  8  desimal  dikonversikan  ke  biner,  maka  satu- satunya pilihan adalah 1000. Tetapi kalau angka 8 ini dikodekan ke biner, ada bermacam-macam kode yang dapat dibentuk, walaupun hanya terdiri atas 4 bit. Dari bermacam-macam kode untuk angka-angka desimal, kode BCD (singkatan dari Binary Coded Decimal) merupakan kode yang paling sederhana karena kode itu sendiri merupakan konversi dari desimal ke biner.
kode bilangan
Sistem BCD digunakan untuk menampilkan digit desimal sebagai kode biner 4 bit. Kode ini berguna untuk menampilkan angka numerik dari 0 sampai 9 seperti pada jam digital atau voltmeter. Untuk mengubah nilai BCD ke biner, ubah tiap digit desimal ke 4 bit biner.
Contoh soal:
1.         Konversikan bilangan desimal 68310 ke nilai BCDnya.
Penyelesaian: 6         8         3

0110   1000   0011 = 0110 1000 0011BCD
Jadi 68310 = 0110 1000 0011BCD
2.    Konversikan bilangan BCD 1001 0101 0111BCD ke nilai desimalnya.
Penyelesaian:  1001  0101  0111

9        5         7     =  95710
Jadi 1001 0101 0111BCD  =  95710
Tabel dibawah ini merupakan perbandingan sistem bilangan yang biasanya digunakan dalam sistem komputer dan elektronika digital.

Desimal
Biner
Oktal
Heksadesimal
BCD
0
0000  0000
00
00
0000  0000
1
0000  0001
01
01
0000  0001
2
0000  0010
02
02
0000  0010
3
0000  0011
03
03
0000  0011
4
0000  0100
04
04
0000  0100
5
0000  0101
05
05
0000  0101
6
0000  0110
06
06
0000  0110
7
0000  0111
07
07
0000  0111
8
0000  1000
10
08
0000  1000
9
0000  1001
11
09
0000  1001
10
0000  1010
12
0A
0001  0000
11
0000  1011
13
0B
0001  0001
12
0000  1100
14
0C
0001  0010
13
0000  1101
15
0D
0001  0011
14
0000  1110
16
0E
0001  0100
15
0000  1111
17
0F
0001  0101
16
0001  0000
20
10
0001  0110
17
0001  0001
21
11
0001  0111
18
0001  0010
22
12
0001  1000
19
0001  0011
23
13
0001  1001
20
0001  0100
24
14
0010  0000
Table. Tabel BCD
  1. B.       Kode Gray
Dalam  kode  Gray,  setengah  bagian  atas,  yaitu  untuk  kode  desimal  5-9, merupakan bayangan cermin dari pada setengah bagian bawah, yaitu kode untuk desimal 0-4, kecuali untuk bit 3 (bit ke 4 dari kanan). Sifat ini disebut reflective. Di  samping  itu,  seperti  dapat  dilihat  pada  Tabel  4.2  di  depan,  kode  Gray  juga mempunyai sifat bahwa kode untuk desimal yang berturutan berbeda hanya pada 1  bit.  Sifat  ini  sangat  penting  dalam  pengubahan  sinyal-sinyal  mekanis  atau listrik  ke  bentuk  digital.  Sebagai  contoh,  kalau  tegangan  yang  dikenakan  pada suatu voltmeter digital berubah dari 3 volt ke 4 volt (dalam biner dari 0011 ke 0100),  maka  ada  kemungkinan  bit  2  (bit  ke  3  dari  kanan)  akan  berubah  lebih dulu  dari  bit-bit  yang  lain  sehingga  akan  memberikan  penunjukan  sementara 0111 (= 7) yang jelas salah. Dengan penggunaan kode Gray kesalahan seperti ini tidak akan terjadi.
  • Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi dari suatu poros mesin
yang berputar
  • Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:
Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13                                         Desimal
+          +          +                              abaikan bawaannya
1          1          0          1
1          0          1          1                      kode Gray

  1. C.      Kode ASCII
Untuk mendapatkan informasi keluar masuknya data di komputer, dibutuhkan informasi seluruh alamat huruf dan simbol yang digunakan untuk pemrosesan data selain perwakilan dari bilangan tersebut. Informasi ini berupa nama, alamat, dan keterangan yang harus dimasukan dan dikeluarkan pada format pembacaan di sistem komputer. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kode khusus untuk mewakili semua data alfanumeris (huruf, simbol dan bilangan). Kode tersebut disebut juga kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange), dinyatakan dalam bit biner. Selain angka dan huruf, kode ini juga menampung karakter pengendali seperti EOF (End of File) sebagai tanda akhir file dan EOL (End of Line) sebagai tanda akhir baris. Kode ini merupakan kode yang paling banyak digunakan untuk pertukaran informasi. Tujuh bit kode ASCII akan menghasilkan 128 kode kombinasi yang berbeda.
Menggunakan tabel ASCII, dapat diperoleh kode ASCII huruf “P” yaitu 0101  0000.
Tabel. Kode Alfanumerik ASCII, EBCDIC, dan Hollerith
Tanda
ASCII
EBCDI
Kartu
Tanda
ASCII
EBCDI
Kartu
NUL
00
00
12,0,9,8,1
@
40
7C
8,4
SOH
01
01
12, 9, 1
A
41
C1
12,1
STX
02
02
12, 9, 2
B
42
C2
12,2
ETX
03
03
12, 9, 3
C
43
C3
12,3
BOT
04
37
9,7
D
44
C4
12,4
ENQ
05
2D
0, 9,8,5
E
45
C5
12,5
ACK
06
2E
0, 9,8,6
F
46
C6
12,6
BEL
07
2F
0,9,8,7
G
47
C7
12,7
BS
08
16
11,9,4
H
48
C8
12,8
HT
09
05
11,9,5
I
49
C9
12,9
LF
0A
25
0,9,5
J
4A
D1
11,1
VT
0B
0B
12,9,8,3
K
4B
D2
11,2
FF
0C
0C
12,9,8,4
L
4C
D3
11,3
CR
0D
0D
12,9,8,5
M
4D
D4
11,4
S0
0E
0E
12,9,8,6
N
4E
D5
11,5
S1
0F
0F
12,9,8,7
O
4F
6
11,6
DLE
10
10
12,11,9,8,1
P
50
D7
11,7
DC1
11
11
11,9,1
Q
51
D8
11,8
DC2
12
12
11,9,2
R
52
D9
11,9
DC3
13
13
11,9,3
S
53
E2
0,2
DC4
14
35
9,8,4
T
54
E3
0,3
NAK
15
3D
9,8,5
U
55
E4
0,4
SYN
16
32
9,2
V
56
E5
0,5
ETB
17
26
0,9,6
W
57
E6
0,6
CAN
18
18
11,9,8
X
58
E7
0,7
EM
19
19
11,9,8,1
Y
59
E8
0,8
SUB
1A
3F
9,8,7
Z
5A
E9
0,9
ESC
1B
24
0,9,7
[
5B
AD
12,8,2
FS
1C
1C
11,9,8,4
\
5C
15
0,8,2
GS
1D
1D
11,9,8,5
]
5D
DD
11,8,2
RS
1E
1E
11,9,8,6
^
5E
5F
11,8,7
US
1F
1F
11,9,8,7
_
5F
6D
0,8,5
blank
20
40
no punch
60
14
8,1
!
21
5A
12,8,7
a
61
81
12,0,1
22
7F
8,7
b
62
82
12,0,2
#
23
7B
8,3
c
63
83
12,0,3
$
24
5B
11,8,3
d
64
84
12,0,4
%
25
6C
0,8,4
e
65
85
12,0,5
&
26
50
12
f
66
86
12,0,6
27
7D
8,5
g
67
87
12,0,7
(
28
4D
12,8,5
h
68
88
12,0,8
)
29
5D
11,8,5
i
69
89
12,0,9
*
2A
5C
11,8,4
j
6A
91
12,11,1
+
2B
4E
12,8,6
k
6B
92
12,11,2
,
2C
6B
0,8,3
l
6C
93
12,11,3
-
2D
60
11
m
6D
94
12,11,4
.
2E
4B
12,8,3
n
6E
95
12,11,5
/
2F
61
0,1
o
6F
96
12,11,6
0
30
F0
0
p
70
97
12,11,7
1
31
F1
1
q
71
98
12,11,8
2
32
F2
2
r
72
99
12,11,9
3
33
F3
3
s
73
A2
11,0,2
4
34
F4
4
t
74
A3
11,0,3
5
35
F5
5
u
75
A4
11,0,4
6
36
F6
6
v
76
A5
11,0,5
7
37
F7
7
w
77
A6
11,0,6
8
38
F8
8
x
78
A7
11,0,7
9
39
F9
9
y
79
A8
11,0,8
:
3A
7A
8,2
z
7A
A9
11,0,9
;
3B
5E
11,8,6
(
7B
8B
12,0
<
3C
4C
12,8,4
|
7C
4F
12,11
=
3D
7E
8,6
)
7D
9B
11,0
>
3E
6E
0,8,6
~
7E
4A
11,0,1
?
3F
6F
0,8,7
DEL
7F
07
12,9,7
*)  ASCII dan EBCDIC ditulis dalam kode Hexadecimal
sekian semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment